Nama saya Yazied Risqullah, saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Gunadarma Kalimalang kelas 1EA25 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.
Kabupaten Kotabaru adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Kotabaru. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten pertama dalam provinsi Kalimantan dahulu. Dan pada masa Hindia Belanda merupakan Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe dengan ibukota Kota Baru. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 13.044,5 km² dan berpenduduk sebanyak 290.651 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dengan nelayan laut sebanyak 15.961 jiwa. Motto daerah ini adalah "Sa-ijaan" (bahasa Banjar) yang memiliki arti: Semufakat, satu hati dan se-iya sekata.
Ini adalah lambang Kabupaten Kota Baru
dan berikut ini adalah arti dari lambang tersebut
- Lambang daerah berbentuk perisai segi lima, melambangkan ketuhanan dan pertahanan rakyat.
- Lima buah sudut pada perisai, melambangkan kelima sila dari Pancasila.
- Sisi atas berbentuk busur, gambaran dinamika dan stamina rakyat.
- Sisi samping berbentuk tegak lurus, menggambarkan sifat gotong royong, kejujuran dan keadilan.
- Sisi bawah perisai berbentuk lancip, menggambarkan suatu tujuan untuk membina masyarakat adil dan makmur.
- Garis tebal berwarna kuning emas pada sisi dalam sekeliling perisai, melambangkan persatuan rakyat.
- Dasar perisai berwarna merah, menggambarkan sifat keberanian.
- Garis kuning tebal yang membagi dua lukisan bagian atas dan bawah, menggambarkan bidang agraris pertanian (padi).
- Ikan todak, menggambarkan hasil tradisianal dari sektor prikanan kelautan.
- Lautan dengan garis gelombang, menggambarkan panorama alam dan gelora semangat rakyat.
Letak Kotabaru pada 01°21'49" sampai dengan 04°10'14" Lintang Selatan dan 114°19'13" sampai dengan 116°33'28" Bujur Timur.
Letak Kotabaru di sebelah timur laut provinsi Kalimantan Selatan, yaitu:
Utara | Kabupaten Pasir, Kalimantan Timur |
Selatan | Kabupaten Tanah Bumbu dan Laut Jawa |
Barat | Kabupaten Balangan, Hulu Sungai Tengah, Banjar dan Tanah Laut |
Timur | Selat Makassar |
- Suku Banjar
- Suku Dayak Bukit
- Suku Dayak Samihim
- Suku Mandar
- Suku Bajau
- Suku Bugis
- Suku Jawa
- Suku Tionghoa-Indonesia
Bentuk Kabupaten Kota Baru adalah kepulauan, disana banyak sekali terdiri kepulauan. Berikut ini adalah daftar nama kepulauan yang terdapat di Kabupaten Kota Baru :
sekitar 90 pulau kecil, 31 di antaranya belum bernama. Kecamatan Kelumpang Tengah memiliki 21 pulau kecil, Kecamatan Pulau Sebuku memiliki 10 pulau kecil, Kecamatan Pulau Laut Selatan memiliki 23 pulau kecil dan lain-lain.
Pulau-pulau di Kotabaru diantaranya adalah:
- Kepulauan Laut Kecil
- Kepulauan Samer Gelap
- Pulau Laut
- Pulau Sebuku
- Pulau Kerayaan
- Pulau Kerayaan Kecil
- Pulau Kerasian
- Pulau Kerumputan
- Pulau Serudung
- Pulau Birah-birahan
- Pulau Semut (Kalsel)
- Pulau Kelambau di Desa Labuan Barat, Pulau Sembilan, Kotabaru
- Pulau Manti
- Pulau Manti Kecil
- Pulau Keluang
- Pulau Perdamaian Besar
- Pulau Perdamaian Kecil
- Pulau Haur
- Pulau Samer Gelap
- Pulau Nangka
- Pulau Nangka Kecil
- Pulau Tabuan
- Pulau Tanah Merah
- Pulau Lari Larian, berjarak 60 mil dari pulau Sebuku dan 80 mil dari Sulawesi Barat, karena itu pulau ini sempat diklaim Sulawesi Barat.
Tanjung yang terdapat di Kotabaru:
- Tanjung Dewa
- Tanjung Pamukan
- Tanjung Lolak
- Tanjung Pengujan
- Tanjung Kandang Haur
- Tanjung Urang
Saya harus belajar Terlebih dahulu tentang adat dan lagu daerah kabupaten Kota Baru ini, berikut adalah lagu daerah dan upacara adatnya :
Lagu daerah dari kabupaten Kotabaru adalah:
- Paris Barantai, Kotabaru Gunungnya Bamega
Upacara adat di Kabupaten Kota Baru antara lain:
- Pawanangan, upacara suku Dayak Dusun di Sungai Durian, Kotabaru
- Papande Wanua/Papande Sasi, upacara suku Mandar di pulau Kerayaan
- Leut, upacara suku Bajau di Pulau Laut Utara, Kotabaru
Dan yang terpenting saya harus mempelajari sejarah kota tersebut, agar saya tidak salah tentang sejarah daerah Kabupaten Kota Baru ini
Berikut ini adalah sejarah Kabupaten Kota Baru
Menurut Hikayat Banjar pada abad ke-17, daerah-daerah di tenggara Kalimantan yang takluk kepada kerajaan Banjar diantaranya Pamukan dan Laut Pulau. Pada masa pemerintahan Sultan Mustain Billah (Marhum Panembahan), ia menyuruh Kiai Martasura ke Makassar/Gowa untuk menjalin hubungan bilateral kedua negara pada masa Karaing Patigaloang/I Mangadacinna Daeng Sitaba Karaeng Pattingalloang Sultan Mahmud yaitu Raja Tallo yang menjabat mangkubumi bagi Sultan Malikussaid Raja Gowa 1638-1654, dimana Karaing Patigaloang telah memohon izin untuk meminjam kawasan Pasir (termasuk Kabupaten Kotabaru) kepada Marhum Panembahan sebagai tempat berdagang dan ia telah bersumpah apabila anak cucunya hendak menganiaya negeri Banjar maka akan dibinasakan Allah.
Program yang akan saya ambil sebagai guru di kota aMaka diberikanlah daerah-daerah yang ada di sepanjang kawasan tenggara dan timur pulau Kalimantan sebagai tempatnya berdagang. Peristiwa pada abad ke-17 ini menunjukkan pengakuan Makassar (Gowa-Tallo) mengenai kekuasaan Kesultanan Banjar terhadap daerah di sepanjang tenggara dan timur pulau Kalimantan. Pada masa itu Sultan Makassar lebih terfokus untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan di kawasan timur Nusantara. Tetapi pada abad ke-18 Raja Bugis-Wajo, La Madukelleng sempat menawan daerah Kutai dan Pasir serta berupaya menyerang Banjarmasin. Kerajaaan Pamukan yang terletak di sungai Cengal merupakan pemukiman pertama di daerah ini yang didiami suku Dayak Samihim/Dusun Maanyan yang dihancurkan oleh serangan dari laut. Suku Dayak kemudian meminta Sultan Banjar untuk mengirim seorang Pangeran yang akan memimpin mereka di wilayah bekas kerajaan Pamukan. Pangeran Dipati Tuha bin Sultan Saidullah kemudian diutus ke daerah ini dan ia menetap di sungai Bumbu di daerah Sampanahan. Kerajaan ini kemudian dikenal sebagai kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Cengal, Sampanahan, Manunggul, Bangkalaan, Cantung, Buntar Laut, dan Batulicin. Mr. J. C. M. Radermacher dalam ekspedisi tahun 1780 melaporkan seorang Pangeran yang berkuasa di Sampanahan. Pangeran ini diidentifikasi sebagai Pangeran Prabu/Sultan Sepuh bin Daeng Malewa/Pangeran Dipati yang menguasai daerah Sampanahan, Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
Program yang akan saya lakukan dalam study Menjadi guru di Kabupaten Kota Baru ini adalah :
- Mengajarkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Membantu Mengajarkan Ketrampilan
- Mengajarkan Berhitung
- Membantu menaikan psikologis dan moral daerah ini agar tidak terlalu tertinggal jauh oleh kota kota yang sudah berkembang
Sumber :
www.wikipedia.org
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
ReplyDeleteJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)