Penalaran
Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi
– proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Contohnya adalah :
- Tv adalah Barang Elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroprasi.
- Laptop adalah Barang Elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroprasi
- Mobil adalah kendaraan dan membutuhkan bensin untuk bisa dijalakan
Penalaran dibagi 2jenis yaitu sebagai berikut dan penjelasannya :
Deduktif
Pengertian Penalaran Deduktif
Pengertian dari paragraf deduktif, yaitu sebuah paragraf yang berpola
dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum
kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.
Contohnya adalah :
- Paragraf Deduktif
2. Maka dari itu saya sangat setuju dengan adanya kegiatan kerja kelompok setiap ada tugas. Karena, jika tugas di kerjakan bersama-sama akan lebih cepat selesai dan mempererat silahturahmi. Maka dari itu, kegiatan kerja kelompok sangat penting di lingkungan kita.
3. Pos kesehatan di Riau itu memang di khususkan melayani para korban asap Riau. Para korban tidak akan khawatir meninggalkan barangnya karena hanya untuk berobat. “Kebanyakan periksa kesehatan dan gangguan sesak nafas,” papar Adit.
Induktif
Pengertian Penalaran Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan
permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan
contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa
pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa
jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.
Paragraf Induktif Sendiri dibagi menjadi 3 Yaitu :
1. Generalisasi
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.
adalah suatu pola pengembangan paragraf yang bertolak dari sejumlah fakta khusus yang memiliki kemiripan menuju sebuah kesimpulan. Kesimpulan generalisasi didahului dengan penalaran generalisasi. Penalaran generalisasi pun dapat digunakan untuk mengembangkan paragraf. caranya penulis lebih dulu menyajikan sejumlah peristiwa khusus dalam bentuk kalimat.Kemudian pada bagian akhir paragraf itu diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa khusus yang telah disebutkan pada bagian awal. Kalimat terakhir biasanya berisi gagasan utama paragraf.
2. Analogi
merupakan pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang mempunyai sifat sama.
Pengembangan paragraf secara analogi ini didasarkan adanya anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam hal yang lain.
3. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan beberapa fakta yang mempunyai pola hubungan sebab-akibat.
Contohnya adalah :
- Paragraf Induktif
1. Banyak pedagang kaki lima yang entah bagaimana awalnya, seperti
mengelompokkan diri hanya dengan menjual jenis barang tertentu di sebuah
trotoar tertentu. Selanjutnya, tampillah trotoar tersebut sebagai
etalase khusus. Bahkan, banyak barang khas trotoar terkenal di Jakarta
yang tidak bisa dijumpai di toko-toko resmi. Dari suasana tersebut
ternyata banyak trotoar yang akhirnya menjadi terkenal karena
penampilanya yang khas.
2. Penampilannya unik, dalam 1 daun ada dua warna atau lebih. Kelangkaannya membuat ia diburu para kolektor. Harganya menyamai karya seni, meroket ratusan kali lipat. Hanya satu yang diinginkan para kolektor, yaitu keeksklusifannya. Bayangkan saja, peluang satu berbanding satu juta kelahiran. Itulah taman variegate.
3. Demam yang tinggi yang terjadi selama beberapa hari dapat dicurigai sebagai demam berdarah. Seseorang yang menderita demam berdarah juga mengalami pendarahan dari lubang hidung atau biasa disebut mimisan. Selain itu, muncul bintik-bintik merah pada tubuh. Semua gejala tersebut hendaknya diperhatikan sehingga jika terjadi gejala-gejala tersebut, penderita bisa ditolong dan ditangani dokter.